Thursday, August 2, 2007

Adiponektin dan Penyakit Akibat Obesitas

KR, Sunday, 06 May 2007

BELAKANGAN ini obesitas semakin mendapat perhatian dari berbagai pihak yang peduli akan kesehatan. Sebab, cukup banyak dampak negatif akibat obesitas pada aspek kesehatan. Obesitas merupakan suatu risiko utama untuk penyakit jantung koroner (PJK). Seseorang yang obese memiliki peningkatan risiko 1,5-2,0 kali lipat terhadap PJK dan antara 15-20% dari keseluruhan kasus PJK dapat dikaitkan dengan overweight dan obesitas.

Obesitas juga merupakan faktor risiko yang dapat memicu terjadinya diabetes melitus terutama kegemukan yang terkonsentrasi di daerah perut (obesitas sentral). Berdasarkan penelitian, obesitas merupakan cirikhas dari populasi hipertensi dan terbukti bahwa faktor ini mempunyai kaitan yang erat dengan terjadinya hipertensi di kemudian hari. Pada kondisi obesitas, dibutuhkan jumlah oksigen yang lebih banyak untuk memenuhi kebutuhan metabolik. Karena itu, akan terjadi peningkatan volume dan tekanan darah yang bertujuan memenuhi peningkatan kebutuhan yang diakibatkan obesitas. Pada kondisi obesitas pula dapat terjadi resistensi insulin yang juga berpotensi menghilangkan kerja insulin dalam mempertahankan tekanan darah yang normal.


Kondisi obesitas akan menyebabkan terjadinya peradangan pembuluh darah kronis (berlangsung dalam jangka waktu lama dan tidak disadari) yang akan meningkatkan tekanan darah. Sehingga obesitas, khususnya obesitas sentral sangat berkaitan erat dengan sindroma metabolik, peningkatan risiko diabetes melitus, gangguan konsentrasi lemak, hipertensi dan penyakit jantung koroner (PJK). Terkait hal itu, saat ini telah ditemukan suatu protein yang sangat berperan dan terlibat dalam kondisi seperti di atas yaitu Adiponektin. Dulu, jaringan adiposa hanya diketahui berfungsi sebagai tempat penyimpan kelebihan lemak, tetapi sekarang diketahui bahwa selain berfungsi sebagai penyimpan lemak, jaringan ini juga mampu mensintesis ratusan protein. Adiponektin merupakan protein yang berasal dari jaringan adiposa dan memiliki fungsi yang penting. Adiponektin akhir-akhir ini banyak menarik perhatian karena perannya yang begitu penting dalam berbagai penyakit. Di mana konsentrasi adiponektin menurun pada kondisi obesitas. Dan sekarang adiponektin dapat diketahui dari hasil pemeriksaan di laboratorium.


Adiponektin merupakan salah satu protein yang memiliki efek penting dalam menjaga keseimbangan gula dan lemak. Adiponektin berfungsi di dalam meningkatkan kepekaan/sensitivitas organ-organ tubuh terhadap insulin sehingga berperan dalam mengatur keseimbangan gula di dalam tubuh. Pada kondisi normal, adiponektin akan menjaga keseimbangan gula darah melalui penurunan gula yang diproduksi hati dan memaksimalkan penggunaan gula oleh organ-organ tubuh yang memerlukan gula sebagai sumber tenaga. Konsentrasi adiponektin dalam sirkulasi menurun pada keadaan obesitas dan resistensi insulin. Konsentrasi adiponektin banyak ditemukan rendah pada individu dengan resistensi insulin dan diabetes melitus terlepas dari apakah mereka obese atau tidak. Penemuan ini menunjukkan bahwa konsentrasi adiponektin yang rendah berperan langsung terhadap perubahan pengaturan keseimbangan gula dan penurunan sensitivitas insulin di hati

(Ni Wayan Ayu Rasmandani

Apoteker, Staf Lab Prodia Yogya)

No comments: